Berada di wilayah yang membuat seseorang menjadi minoritas, meskipun
dijamin kebebasan beragamanya, tetap saja bukan perkara mudah. Demikian
pula para pesepakbola muslim yang berkelana di Eropa. Mereka mesti
berhadapan dengan ini dan itu. Namun, setidaknya ada 10 pemain bintang
di klub elite Eropa beragama muslim yang menunjukkan kehebatan mereka.
Tulisan ini tidak bermaksud mendiskreditkan Eropa atau “memamerkan”
Islam berlebihan. Diharapkan, dengan membaca tulisan ini, kita
mengetahui perjuangan seseorang yang berasal dari kaum “minoritas” dan
meraih sukses.
1. Karim Benzema
Striker
Prancis dan Real Madrid ini dibesarkan di Olympique Lyonnais. Di Liga
Prancis (Ligue 1) Benzema menjadi pencetak gol reguler untuk Lyon. Ia
juga menjadikan Lyon sebagai salah satu tim yang “berarti” di Liga
Champions.
Kepindahan Benzema ke Real Madrid sebenarnya tidak sepenuhnya
didukung para penggemarnya. Maklum, di klub bertabur bintang ini,
Benzema mesti bersaing dengan Gonzalo Higuain dan Cristiano Ronaldo
(yang bisa ditarik sebagai penyerang murni). Ancaman semakin kuat ketika
Madrid meminjam Emanuel Adebayo dari Manchester City.
Meskipun tidak sering menjadi starter di bawah asuhan Mourinho,
Benzema selalu memberikan yang terbaik baik ketika masuk dalam starting
XI atau datang dari bangku cadangan.
Benzema sering terlihat berdoa sebelum bertanding.
2. Mesut Oezil
Oezil
adalah pemain keturunan Turki di timnas Jerman (bersama Sami Khedira
yang sama-sama Islam pula). Namanya menjulang setelah penampilan memukau
Oezil selama Piala Dunia 2010. Alhasil, pemain yang sebelumnya
memperkuat Werder Bremen ini diboyong Real Madrid.
Di Los Merengues, persaingan menembus skuad utama jelas luar biasa.
Oezil mesti bertarung dengan Kaka yang pernah menjadi pemain terbaik
dunia. Nyatanya, Oezil berhasil mendapatkan kepercayan penuh dari
pelatih Jose Mourinho untuk lebih banyak menjadi starter.
Kemampuan Oezil membaca permainan, membagi bola, umpan-umpan terukur,
dan shootingnya yang terarah membuatnya menjadi playmaker komplet. Ia
digadang-gadang akan lebih baik daripada para pendahulunya di Jerman
seperti Steffen Effenberg atau Moeller.
Satu kebiasaan unik Oezil adalah senantiasa mengaji (membaca beberapa
ayat) sebelum pertandingan berlangsung. Bagi Oezil, mengaji
memberikannya pencerahan dan spirit tambahan sebelum tampil. Rekan-rekan
Oezil sendiri baik di Jerman maupun Real Madrid, memahami bahwa pada
saat ia mengaji, tidak ada satu pun yang boleh mengajak Oezil berbicara.
3. Samir Nasri
Gelandang
yang tengah menjajaki tawaran Manchester United ini adalah salah satu
dari sekian pemain Prancis yang beragama Islam (selain Karim Benzema,
Eric Abidal, dan Nicolas Anelka). Kariernya di
Arsenal sangat mengilap musim ini. Bahkan, kala Arsenal tampil buruk, Nasri (bersama Jack Wilshere) terpilih untuk masuk ke dalam
Premier League XI, kumpulan pemain terbaik Liga Inggris sepanjang musim.
Samir Nasri terbiasa untuk membaca surat Al-Fatihah sebelum
pertandingan. Hal ini dilakukannya baik di tingkat klub bersama Arsenal
atau ketika berada di timnas Prancis. Namun, untuk puasa Ramadhan, Nasri
tidak berani melakukannya. Mengingat jadwal Premier League yang padat
plus puasa yang jatuh pada musim panas, Nasri memilih untuk tidak
melaksanakan rukun Islam yang wajib bagi umat Islam yang mampu
melakukannya ini.
4. Eric Abidal
Abidal
memiliki prestasi mengilap di Barcelona dan timnas Prancis. Ia baru
saja mengantarkan Barcelona menjadi juara Liga Champions musim ini.
Bahkan, justru Abidal yang mendapatkan kesempatan pertama mengangkat
trofi Liga Champions; mengungguli sang kapten sebenarnya, Carles Puyol.
Perjuangan Abidal melawan tumor hatilah yang membuatnya mendapatkan
kehormatan ini. Seperti yang diketahui publik, bulan Maret lalu Abidal
didiagnosis memiliki tumor di hatinya. Kabar ini sempat mengguncang kubu
Barcelona yang memasuki tahap akhir Liga. Pada hari-hari setelah
operasi Abidal, dukungan terus mengalir untuknya. Tidak hanya dari
Cules, pendukung Barcelona, tetapi juga dari Real Madrid, seteru abadi
Barcelona.
Bagi Abidal, memeluk Islam yang menekankan pentingnya kepasrahan
dalam menjalani hidup, membuatnya tenang. Tidak ada masalah yang tidak
bisa dihadapi. Demikian pula ketika ia mesti menjalani operasi demi
mengangkat tumor hati.
5. Frederick Kanoute
Striker
gaek Sevilla ini adalah salah satu pencetak gol tersubur di La Liga
dalam beberapa musim terakhir. Pria kebangsaan Mali ini sebelumnya juga
tercatat sebagai goleader terbaik di Wet Ham.
Salah satu aksi Kanoute yang mengundang kontroversi adalah ketika ia
merayakan gol saat menghadapi Deportivo La Coruna di Copa del Rey. Kala
itu Kanoute menunjukkan kaus dalam yang menampilkan nama Palestina dalam
berbagai sistem abjad di dunia. Kanoute juga menyampaikan pesan
dukungan terhadap Palestina. Saat itu, Israel tengah menginvasi tanah
Palestina.
Kontan, aksi ini dianggap sebagai pelanggaran. Kanoute dihukum denda.
Dalam aturan FIFA, memang dijelaskan bahwa seorang pemain tidak boleh
menampilkan pesan-pesan politik atau religius yang melukai pihak lain
dalam bentuk apa pun.
Reaksi yang bermunculan pun beragam. Ada yang menganggap tindakan
Kanoute berlebihan. Ada pula yang berkata, ini adalah bentuk
diskriminasi Barat terhadap Islam.